1. Catatan Server TKJ SMKN 1 Turen

2. Dasar-Dasar Sistem Operasi Jaringan

Konsep Sistem Operasi Jaringan

1. Definisi dan Fungsi Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan adalah jenis sistem operasi yang dirancang khusus untuk mengelola, memonitor, dan mengatur sumber daya jaringan. Ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang memungkinkan berbagai komputer dan perangkat lain untuk berinteraksi dalam lingkungan jaringan.

Fungsi utama dari sistem operasi jaringan meliputi:

2. Komponen Utama Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jaringan terdiri dari beberapa komponen kunci yang bekerja bersama untuk memberikan fungsionalitas jaringan. Komponen-komponen utama tersebut meliputi:

3. Jenis Sistem Operasi Jaringan

Sistem operasi jaringan dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan fitur dan fungsionalitasnya:

4. Perbedaan antara Sistem Operasi Jaringan dan Sistem Operasi Umum

Sistem operasi jaringan memiliki beberapa perbedaan penting dibandingkan dengan sistem operasi umum:


3. Instalasi Debian di VirtualBox

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menginstal Debian di VirtualBox:

Panduan Instalasi Debian di VirtualBox

1. Persiapan

  1. Unduh Debian ISO

  2. Instal VirtualBox

2. Buat Mesin Virtual Baru

  1. Buka VirtualBox

  2. Konfigurasi Mesin Virtual

  3. Atur Memori (RAM)

  4. Buat Virtual Hard Disk

3. Konfigurasi Mesin Virtual

  1. Akses Pengaturan Mesin Virtual

  2. Atur Sistem

  3. Atur Penyimpanan

  4. Jaringan

4. Instalasi Debian

  1. Mulai Mesin Virtual

  2. Proses Instalasi

  3. Partisi Disk

  4. Instalasi Sistem

  5. Instal Boot Loader

  6. Selesaikan Instalasi

5. Konfigurasi Pasca Instalasi

  1. Login

  2. Update Sistem

  3. Instalasi Perangkat Lunak Tambahan


4. Konfigurasi Awal dan Pengaturan Dasar Debian

Setelah instalasi Debian selesai di VirtualBox, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi awal dan pengaturan dasar untuk memastikan sistem berjalan dengan baik dan siap digunakan. Berikut adalah panduan untuk konfigurasi awal dan pengaturan dasar Debian:

Konfigurasi Awal dan Pengaturan Dasar Debian

1. Login ke Sistem

  1. Login sebagai Pengguna

  2. Akses Terminal

2. Pembaruan Sistem

  1. Update Daftar Paket

  2. Upgrade Paket

3. Konfigurasi Jaringan

  1. Cek Status Jaringan

  2. Konfigurasi IP Statis (Opsional)

  3. Restart Layanan Jaringan

4. Konfigurasi Pengguna dan Hak Akses

  1. Menambah Pengguna Baru

  2. Menambah Pengguna ke Grup Sudo

5. Instalasi Perangkat Lunak Dasar

  1. Instal Paket Penting

  2. Instal Alat Jaringan

6. Konfigurasi Firewall (Opsional)

  1. Instal dan Konfigurasi UFW (Uncomplicated Firewall)

7. Konfigurasi Time Zone dan Locale

  1. Set Time Zone

  2. Set Locale

8. Konfigurasi Repositori

  1. Tambahkan Repositori Ekstra

  2. Update Daftar Paket

9. Instalasi Paket Tambahan (Opsional)

  1. Instal Desktop Environment (Jika Diperlukan)

  2. Instal Layanan Tambahan


5. Akun dan Hak Akses

Di sistem Linux, seperti Debian, pengelolaan akun dan hak akses adalah aspek penting untuk menjaga keamanan dan pengaturan sumber daya sistem. Berikut adalah panduan tentang bagaimana mengelola akun dan hak akses di Debian:

1. Pengelolaan Akun Pengguna

Menambah Pengguna Baru

  1. Menambah Pengguna Baru

  2. Menambah Pengguna ke Grup

Menghapus Pengguna

  1. Menghapus Pengguna

Mengubah Password Pengguna

  1. Mengubah Password

2. Pengelolaan Hak Akses

Grup Pengguna

  1. Melihat Grup Pengguna

  2. Membuat Grup Baru

  3. Menghapus Grup

Hak Akses File dan Direktori

  1. Melihat Hak Akses

  2. Mengubah Hak Akses

  3. Mengubah Kepemilikan

  4. Mengubah Grup

3. Pengelolaan Akses Root

  1. Mengakses Root

  2. Menggunakan Sudo

4. Mengelola Sudoers

  1. Mengedit File sudoers

  2. Menambahkan Pengguna ke Grup Sudo

5. Audit dan Log

  1. Melihat Log Sistem

  2. Menggunakan Perintah last


6. Repository dan Konfigurasi Repo Indonesia di Debian

Pengertian Repository

Repository adalah server atau lokasi penyimpanan yang menyimpan paket perangkat lunak yang dapat diunduh dan diinstal pada sistem operasi. Di Debian, repository ini digunakan untuk menyediakan pembaruan dan perangkat lunak tambahan yang dibutuhkan oleh sistem.

Konfigurasi Repository di Debian

  1. Memeriksa File Konfigurasi Repository

    File konfigurasi repository terletak di /etc/apt/sources.list dan mungkin juga di dalam folder /etc/apt/sources.list.d/.

    cat /etc/apt/sources.list
  2. Menambahkan Repository Baru

    Jika Anda ingin menambahkan repository baru, Anda bisa melakukannya dengan menambahkan entri baru ke file /etc/apt/sources.list atau menambahkan file konfigurasi baru di /etc/apt/sources.list.d/.

    Contoh menambahkan repository baru ke /etc/apt/sources.list:

    sudo nano /etc/apt/sources.list

    Tambahkan baris berikut untuk menambahkan repository Debian:

    deb http://deb.debian.org/debian/ buster main contrib non-free
    deb-src http://deb.debian.org/debian/ buster main contrib non-free

    Untuk menambahkan repository dari Indonesia, Anda dapat menggunakan mirror lokal.

  3. Menambahkan Repository dari Mirror Lokal Indonesia

    Mirror lokal di Indonesia dapat mempercepat proses pengunduhan paket. Beberapa mirror populer di Indonesia adalah dari id.repo atau apac, dan Anda dapat memilih mirror yang sesuai dengan lokasi dan preferensi Anda.

    Contoh konfigurasi untuk mirror Indonesia:

    deb http://deb.debian.or.id/debian/ buster main contrib non-free
    deb-src http://deb.debian.or.id/debian/ buster main contrib non-free
    
    deb http://deb.debian.or.id/debian-security buster/updates main contrib non-free
    deb-src http://deb.debian.or.id/debian-security buster/updates main contrib non-free

    Daftar Mirror Indonesia:

  4. Memperbarui Daftar Paket

    Setelah menambahkan atau mengubah repository, Anda harus memperbarui daftar paket menggunakan perintah:

    sudo apt update
  5. Instalasi Paket

    Setelah memperbarui daftar paket, Anda dapat menginstal paket seperti biasa menggunakan perintah apt install.

    sudo apt install nama_paket
  6. Menambahkan Kunci GPG untuk Repository

    Beberapa repository memerlukan kunci GPG untuk memastikan integritas paket. Jika Anda menambahkan repository yang memerlukan kunci, Anda dapat menambahkannya dengan:

    sudo apt-key adv --keyserver keyserver.ubuntu.com --recv-keys [KEY_ID]

    Gantilah [KEY_ID] dengan ID kunci yang sesuai.

  7. Menambahkan Repository PPA (Untuk Ubuntu)

    Di Ubuntu, Anda bisa menambahkan repository PPA (Personal Package Archive) dengan perintah add-apt-repository:

    sudo add-apt-repository ppa:ppa_name
    sudo apt update

Contoh Konfigurasi

Berikut adalah contoh konfigurasi file /etc/apt/sources.list menggunakan mirror Indonesia:

# Debian main repository
deb http://deb.debian.or.id/debian/ buster main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.or.id/debian/ buster main contrib non-free

# Debian security updates
deb http://deb.debian.or.id/debian-security buster/updates main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.or.id/debian-security buster/updates main contrib non-free

# Debian updates repository
deb http://deb.debian.or.id/debian/ buster-updates main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.or.id/debian/ buster-updates main contrib non-free

Dengan menggunakan mirror lokal, Anda dapat mengunduh dan menginstal paket dengan kecepatan yang lebih baik, serta mendapatkan dukungan yang lebih baik dari sumber yang dekat dengan lokasi Anda.


7. Konfigurasi jaringan dan DNS server

Berikut adalah panduan praktikum tentang konfigurasi jaringan dan DNS server di Debian tanpa menggunakan sudo. Pastikan Anda memiliki akses root atau dapat menggunakan perintah su untuk mendapatkan hak akses root jika diperlukan.

Modul Praktik: Jaringan dan DNS Server di Debian

Bagian 1: Konfigurasi Jaringan di Debian

1.1. Konfigurasi Jaringan Dasar

Langkah 1: Memeriksa Konfigurasi Jaringan Saat Ini

  1. Periksa pengaturan IP dan antarmuka jaringan:

    ip addr show
  2. Periksa tabel routing:

    ip route show

Langkah 2: Mengkonfigurasi Jaringan

  1. Edit File Konfigurasi Jaringan:

    Edit file /etc/network/interfaces:

    nano /etc/network/interfaces

    Tambahkan atau modifikasi konfigurasi antarmuka eth0 untuk IP statis:

    auto eth0
    iface eth0 inet static
       address 192.168.1.100
       netmask 255.255.255.0
       gateway 192.168.1.1
       dns-nameservers 8.8.8.8 8.8.4.4
  2. Restart Layanan Jaringan:

    systemctl restart networking

Langkah 3: Verifikasi Konfigurasi Jaringan

  1. Periksa konfigurasi IP:

    ip addr show
  2. Ping gateway untuk memastikan konektivitas:

    ping -c 4 192.168.1.1


Bagian 2: Konfigurasi DNS Server di Debian

2.1. Instalasi dan Konfigurasi BIND9 (Berkeley Internet Name Domain)

Langkah 1: Instalasi BIND9

  1. Update daftar paket dan instal BIND9:

    apt update
    apt install bind9 bind9utils bind9-doc

Langkah 2: Konfigurasi BIND9

  1. Edit File Konfigurasi Utama BIND:

    Edit file /etc/bind/named.conf.local:

    nano /etc/bind/named.conf.local

    Contoh konfigurasi zona untuk domain example.com:

    zone "example.com" {
       type master;
       file "/etc/bind/db.example.com";
    };
    
    zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
       type master;
       file "/etc/bind/db.192.168.1";
    };
  2. Buat File Database Zona

  3. Memulai dan Mengaktifkan Layanan BIND9

    systemctl start bind9
    systemctl enable bind9

Langkah 3: Verifikasi Konfigurasi DNS

  1. Periksa status BIND9 untuk memastikan layanan berjalan dengan baik:

    systemctl status bind9
  2. Gunakan dig atau nslookup untuk menguji konfigurasi DNS:

    dig @localhost example.com
    nslookup example.com localhost


7. Konfigurasi DHCP Server

Untuk mengonfigurasi DHCP server di Debian tanpa menggunakan sudo, Anda perlu memiliki akses root atau dapat menggunakan su untuk mendapatkan hak akses root. Berikut adalah panduan konfigurasi DHCP server menggunakan isc-dhcp-server di Debian:

Konfigurasi DHCP Server di Debian

1. Instalasi ISC DHCP Server

Langkah 1: Instal ISC DHCP Server

  1. Masuk sebagai root:

    su
  2. Instal paket ISC DHCP Server:

    apt update
    apt install isc-dhcp-server

2. Konfigurasi DHCP Server

Langkah 1: Edit File Konfigurasi Utama

  1. Edit file konfigurasi DHCP server di /etc/dhcp/dhcpd.conf:

    nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
  2. Tambahkan konfigurasi dasar. Contoh konfigurasi untuk subnet 192.168.1.0/24:

    # Konfigurasi global
    option domain-name "example.com";
    option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;
    default-lease-time 600;
    max-lease-time 7200;
    log-facility local7;
    
    # Konfigurasi subnet
    subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
       range 192.168.1.100 192.168.1.200;
       option routers 192.168.1.1;
       option broadcast-address 192.168.1.255;
       option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;
    }

Langkah 2: Konfigurasi Antarmuka Jaringan untuk DHCP Server

  1. Edit file konfigurasi antarmuka jaringan DHCP di /etc/default/isc-dhcp-server:

    nano /etc/default/isc-dhcp-server
  2. Setel variabel INTERFACESv4 atau INTERFACES untuk mengidentifikasi antarmuka yang akan digunakan DHCP server. Misalnya, jika antarmuka adalah eth0:

    INTERFACESv4="eth0"

    Catatan: Jika Anda menggunakan antarmuka lain atau nama antarmuka berbeda, sesuaikan dengan nama antarmuka yang sesuai.

Langkah 3: Restart Layanan DHCP Server

  1. Restart layanan DHCP server untuk menerapkan konfigurasi baru:

    systemctl restart isc-dhcp-server
  2. Pastikan layanan DHCP server berjalan dengan baik:

    systemctl status isc-dhcp-server

3. Verifikasi Konfigurasi

  1. Periksa file log untuk memastikan tidak ada kesalahan dan DHCP server berfungsi dengan baik:

    tail -f /var/log/syslog
  2. Uji server DHCP dengan menghubungkan perangkat ke jaringan dan memastikan perangkat mendapatkan alamat IP dari DHCP server.

Catatan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengonfigurasi server DHCP di Debian tanpa menggunakan sudo, asalkan Anda memiliki hak akses root. Jika ada kesulitan atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya!


8. Konfigurasi SSH Server dan Client

Konfigurasi SSH Server dan Client di Debian

Bagian 1: Konfigurasi SSH Server

SSH (Secure Shell) adalah protokol jaringan yang memungkinkan akses aman ke mesin jarak jauh. Di Debian, Anda bisa mengonfigurasi SSH server untuk menerima koneksi dari klien SSH.

Langkah 1: Instalasi SSH Server

  1. Masuk sebagai root:

    su
  2. Instal OpenSSH Server:

    apt update
    apt install openssh-server

Langkah 2: Konfigurasi SSH Server

  1. Edit file konfigurasi SSH server di /etc/ssh/sshd_config:

    nano /etc/ssh/sshd_config
  2. Sesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan. Beberapa pengaturan umum:

  3. Restart layanan SSH untuk menerapkan konfigurasi baru:

    systemctl restart ssh
  4. Pastikan layanan SSH berjalan dengan baik:

    systemctl status ssh

Langkah 3: Verifikasi Konfigurasi

  1. Uji koneksi SSH dari mesin lokal atau remote:

    ssh yourusername@localhost
  2. Pastikan koneksi dapat dilakukan dan Anda dapat login dengan benar.

Bagian 2: Konfigurasi SSH Client

SSH client adalah aplikasi yang digunakan untuk terhubung ke SSH server. Di Debian, Anda bisa menggunakan ssh client untuk melakukan koneksi.

Langkah 1: Instalasi SSH Client

  1. Instal SSH client (jika belum terinstal):

    apt update
    apt install openssh-client

Langkah 2: Menghubungkan ke SSH Server

  1. Gunakan perintah ssh untuk menghubungkan ke server SSH:

    ssh yourusername@server_ip

    Gantilah yourusername dengan nama pengguna yang telah dikonfigurasi di server, dan server_ip dengan alamat IP server SSH.

  2. Jika ini adalah pertama kalinya Anda terhubung ke server, Anda akan diminta untuk mengonfirmasi fingerprint server:

    The authenticity of host 'server_ip (server_ip)' can't be established.
    ECDSA key fingerprint is SHA256:xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
    Are you sure you want to continue connecting (yes/no)?

    Ketik yes untuk melanjutkan.

  3. Masukkan kata sandi jika diperlukan:

    yourusername@server_ip's password:

Langkah 3: Menggunakan Kunci SSH untuk Autentikasi

  1. Buat kunci SSH di klien jika belum ada:

    ssh-keygen -t rsa -b 4096

    Ikuti petunjuk untuk menentukan lokasi dan kata sandi kunci, jika diinginkan.

  2. Salin kunci publik ke server menggunakan ssh-copy-id:

    ssh-copy-id yourusername@server_ip

    Ini akan menyalin kunci publik ke server dan menambahkannya ke file ~/.ssh/authorized_keys.

  3. Hubungkan ke server menggunakan kunci SSH:

    ssh yourusername@server_ip

    Sekarang, Anda seharusnya bisa terhubung tanpa diminta memasukkan kata sandi jika kunci SSH telah dikonfigurasi dengan benar.


9. Konfigurasi FTP Server di Debian

Konfigurasi FTP Server di Debian

FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer file antara server dan klien. Di Debian, Anda dapat menggunakan vsftpd (Very Secure FTP Daemon) sebagai server FTP. Berikut adalah panduan konfigurasi FTP server menggunakan vsftpd.

Bagian 1: Instalasi vsftpd

Langkah 1: Instal vsftpd

  1. Masuk sebagai root:

    su
  2. Instal paket vsftpd:

    apt update
    apt install vsftpd

Bagian 2: Konfigurasi vsftpd

Langkah 1: Edit File Konfigurasi vsftpd

  1. Edit file konfigurasi utama vsftpd di /etc/vsftpd.conf:

    nano /etc/vsftpd.conf
  2. Sesuaikan pengaturan berikut sesuai kebutuhan Anda:

Langkah 2: Buat Sertifikat SSL untuk FTPS (Opsional)

Jika Anda menggunakan FTPS, Anda perlu membuat sertifikat SSL.

  1. Buat direktori untuk menyimpan sertifikat:

    mkdir -p /etc/ssl/private
  2. Buat sertifikat dan kunci privat:

    openssl req -new -x509 -days 365 -nodes -out /etc/ssl/private/vsftpd.pem -keyout /etc/ssl/private/vsftpd.key

    Ikuti petunjuk untuk memasukkan informasi yang diperlukan.

Langkah 3: Restart vsftpd

  1. Restart layanan vsftpd untuk menerapkan perubahan konfigurasi:

    systemctl restart vsftpd
  2. Pastikan layanan vsftpd berjalan dengan baik:

    systemctl status vsftpd

Bagian 3: Mengelola Pengguna FTP

Langkah 1: Menambahkan Pengguna FTP

  1. Tambahkan pengguna lokal yang akan mengakses FTP. Misalnya, tambahkan pengguna ftpuser:

    useradd -m ftpuser
    passwd ftpuser

    Masukkan kata sandi untuk pengguna ftpuser.

  2. Pastikan direktori home pengguna memiliki izin yang tepat:

    chmod 755 /home/ftpuser

Langkah 2: Mengakses FTP dari Klien

  1. Gunakan FTP client untuk menghubungkan ke server. Misalnya, dari mesin lokal atau remote:

    ftp server_ip

    Gantilah server_ip dengan alamat IP server FTP Anda.

  2. Masukkan nama pengguna dan kata sandi ketika diminta:

    Name (server_ip:yourusername): ftpuser
    Password: [password]
  3. Anda sekarang dapat mengupload, mengunduh, dan mengelola file sesuai dengan izin yang telah Anda atur.


10. Konfigurasi File Server / Samba di Debian

Samba adalah layanan yang memungkinkan sistem Linux berbagi file dan printer dengan sistem Windows dalam jaringan. Berikut adalah panduan lengkap untuk mengonfigurasi Samba sebagai file server di Debian.

Konfigurasi File Server Samba di Debian

Bagian 1: Instalasi Samba

Langkah 1: Instal Samba

  1. Masuk sebagai root:

    su
  2. Instal paket Samba:

    apt update
    apt install samba

Bagian 2: Konfigurasi Samba

Langkah 1: Edit File Konfigurasi Samba

  1. Edit file konfigurasi Samba di /etc/samba/smb.conf:

    nano /etc/samba/smb.conf
  2. Tambahkan konfigurasi untuk berbagi file. Contoh konfigurasi untuk berbagi direktori /srv/samba/share dengan akses baca-tulis:

    [global]
    workgroup = WORKGROUP
    server string = Debian Samba Server
    netbios name = debian-server
    security = user
    map to guest = bad user
    dns proxy = no
    
    [Shared]
    path = /srv/samba/share
    browseable = yes
    writable = yes
    guest ok = yes
    read only = no
    create mask = 0755

Langkah 2: Buat Direktori dan Setel Izin

  1. Buat direktori yang akan dibagikan:

    mkdir -p /srv/samba/share
  2. Setel izin untuk direktori berbagi:

    chmod 755 /srv/samba/share
    chown nobody:nogroup /srv/samba/share

Langkah 3: Tambah Pengguna Samba

  1. Tambahkan pengguna ke Samba. Misalnya, untuk pengguna ftpuser:

    smbpasswd -a ftpuser

    Ikuti petunjuk untuk memasukkan kata sandi Samba untuk pengguna.

Langkah 4: Restart Layanan Samba

  1. Restart layanan Samba untuk menerapkan perubahan konfigurasi:

    systemctl restart smbd
    systemctl restart nmbd
  2. Pastikan layanan Samba berjalan dengan baik:

    systemctl status smbd
    systemctl status nmbd

Bagian 3: Mengakses Berbagi Samba

Langkah 1: Mengakses dari Mesin Windows

  1. Buka File Explorer dan masukkan alamat IP server Samba dalam format berikut:

    \\server_ip\Shared

    Gantilah server_ip dengan alamat IP server Samba Anda.

  2. Masukkan nama pengguna dan kata sandi Samba jika diminta.

Langkah 2: Mengakses dari Mesin Linux

  1. Gunakan perintah smbclient untuk mengakses berbagi dari terminal:

    smbclient //server_ip/Shared -U ftpuser

    Gantilah server_ip dengan alamat IP server Samba Anda, dan ftpuser dengan nama pengguna Samba.

  2. Gunakan file manager grafis untuk mengakses berbagi Samba dengan alamat berikut:

    smb://server_ip/Shared


11. Konfigurasi Apache, PHP, MariaDb di Debian

Konfigurasi Apache, PHP, dan MariaDB di Debian

Untuk mengatur server web yang lengkap di Debian, Anda akan menginstal dan mengonfigurasi Apache (web server), PHP (bahasa pemrograman server-side), dan MariaDB (sistem manajemen basis data). Berikut adalah panduan langkah demi langkah.

Bagian 1: Instalasi Apache

Langkah 1: Instal Apache

  1. Masuk sebagai root atau gunakan su:

    su
  2. Instal paket Apache:

    apt update
    apt install apache2

Langkah 2: Verifikasi Instalasi

  1. Pastikan Apache berjalan dengan baik:

    systemctl status apache2
  2. Buka browser dan akses alamat IP server atau localhost. Anda seharusnya melihat halaman default Apache:

    http://your_server_ip/

Bagian 2: Instalasi PHP

Langkah 1: Instal PHP dan Modul PHP

  1. Instal PHP dan modul-modul yang umum digunakan:

    apt install php libapache2-mod-php php-mysql

    Modul libapache2-mod-php memungkinkan Apache untuk memproses skrip PHP, sedangkan php-mysql memungkinkan PHP berinteraksi dengan MariaDB.

Langkah 2: Verifikasi Instalasi PHP

  1. Buat file PHP di direktori root web untuk menguji instalasi:

    nano /var/www/html/info.php
  2. Tambahkan kode PHP berikut ke file info.php:

    <?php
    phpinfo();
    ?>
  3. Simpan dan tutup file. Akses file ini melalui browser:

    http://your_server_ip/info.php

    Halaman yang menampilkan informasi tentang konfigurasi PHP Anda akan muncul jika PHP terinstal dan dikonfigurasi dengan benar.

Bagian 3: Instalasi MariaDB

Langkah 1: Instal MariaDB

  1. Instal MariaDB server dan klien:

    apt install mariadb-server mariadb-client
  2. Mulai dan aktifkan MariaDB:

    systemctl start mariadb
    systemctl enable mariadb

Langkah 2: Amankan Instalasi MariaDB

  1. Jalankan skrip keamanan untuk mengamankan instalasi MariaDB:

    mysql_secure_installation

    Ikuti petunjuk untuk mengatur kata sandi root, menghapus pengguna anonim, dan menonaktifkan login root dari jarak jauh.

Langkah 3: Verifikasi Instalasi MariaDB

  1. Masuk ke MariaDB untuk memverifikasi:

    mysql -u root -p

    Masukkan kata sandi root yang telah Anda atur. Anda seharusnya masuk ke prompt MariaDB.

    MariaDB [(none)]> SHOW DATABASES;

    Anda seharusnya melihat daftar basis data default.

Bagian 4: Mengintegrasikan Apache, PHP, dan MariaDB

  1. Untuk mengonfigurasi PHP agar dapat berinteraksi dengan MariaDB, Anda dapat membuat aplikasi web PHP yang terhubung ke basis data MariaDB.

  2. Contoh koneksi PHP ke MariaDB:

    Buat file PHP di /var/www/html/dbtest.php:

    nano /var/www/html/dbtest.php

    Tambahkan kode PHP berikut untuk menguji koneksi ke MariaDB:

    <?php
    $servername = "localhost";
    $username = "root";
    $password = "your_root_password";
    
    // Membuat koneksi
    $conn = new mysqli($servername, $username, $password);
    
    // Memeriksa koneksi
    if ($conn->connect_error) {
       die("Koneksi gagal: " . $conn->connect_error);
    }
    echo "Koneksi berhasil!";
    $conn->close();
    ?>

    Gantilah your_root_password dengan kata sandi root MariaDB Anda.

  3. Akses file ini melalui browser:

    http://your_server_ip/dbtest.php

    Anda seharusnya melihat pesan "Koneksi berhasil!" jika konfigurasi koneksi PHP ke MariaDB benar.


12. Konfigurasi Mail dan Webmail di Debian

Berikut adalah panduan untuk mengonfigurasi server mail dan webmail di Debian. Kita akan menginstal dan mengonfigurasi Postfix sebagai server mail, Dovecot untuk akses IMAP/POP3, dan Roundcube sebagai aplikasi webmail.

Bagian 1: Instalasi dan Konfigurasi Postfix (SMTP Server)

Langkah 1: Instal Postfix

  1. Masuk sebagai root atau gunakan su:

    su
  2. Instal Postfix:

    apt update
    apt install postfix
  3. Konfigurasi Postfix saat instalasi:

    Jika Anda sudah menginstal Postfix dan perlu mengonfigurasinya:

    dpkg-reconfigure postfix
  4. Edit file konfigurasi Postfix di /etc/postfix/main.cf:

    nano /etc/postfix/main.cf

    Sesuaikan pengaturan berikut:

    myhostname = mail.example.com
    mydomain = example.com
    myorigin = $mydomain
    inet_interfaces = all
    mydestination = $myhostname, localhost.$mydomain, localhost, $mydomain
    relayhost =
    home_mailbox = Maildir/

    Gantilah example.com dan mail.example.com dengan domain dan subdomain mail Anda.

  5. Restart Postfix:

    systemctl restart postfix

Langkah 2: Instal dan Konfigurasi Dovecot (IMAP/POP3 Server)

  1. Instal Dovecot:

    apt install dovecot-core dovecot-imapd dovecot-pop3d dovecot-pop3d
  2. Edit file konfigurasi Dovecot di /etc/dovecot/dovecot.conf:

    nano /etc/dovecot/dovecot.conf

    Pastikan baris berikut ada:

    protocols = imap pop3
  3. Edit file konfigurasi untuk Maildir di /etc/dovecot/conf.d/10-mail.conf:

    nano /etc/dovecot/conf.d/10-mail.conf

    Sesuaikan dengan:

    mail_location = maildir:~/Maildir
  4. Restart Dovecot:

    systemctl restart dovecot
  5. Pastikan Dovecot berjalan dengan baik:

    systemctl status dovecot

Bagian 2: Instalasi dan Konfigurasi Roundcube (Webmail)

Langkah 1: Instalasi Roundcube

  1. Instal Roundcube:

    apt install roundcube roundcube-core roundcube-mysql
  2. Konfigurasi Roundcube untuk MySQL:

    Selama instalasi, Anda akan diminta untuk mengonfigurasi Roundcube dengan database MySQL. Pilih "Yes" dan masukkan informasi database MySQL Anda.

Langkah 2: Konfigurasi Roundcube

  1. Edit file konfigurasi utama Roundcube di /etc/roundcube/config.inc.php:

    nano /etc/roundcube/config.inc.php

    Sesuaikan pengaturan berikut:

    $config['default_host'] = 'ssl://mail.example.com';
    $config['default_port'] = 993;
    $config['smtp_server'] = 'tls://mail.example.com';
    $config['smtp_port'] = 587;
    $config['smtp_user'] = '%u';
    $config['smtp_pass'] = '%p';

    Gantilah mail.example.com dengan alamat mail server Anda.

  2. Edit file konfigurasi database Roundcube di /etc/roundcube/config.db.php:

    nano /etc/roundcube/config.db.php

    Sesuaikan pengaturan database:

    $config['db_dsnw'] = 'mysql://roundcube:yourpassword@localhost/roundcubemail';

    Gantilah yourpassword dengan kata sandi untuk pengguna database Roundcube.

Langkah 3: Konfigurasi Apache untuk Roundcube

  1. Edit konfigurasi Apache untuk Roundcube di /etc/apache2/sites-available/roundcube.conf:

    nano /etc/apache2/sites-available/roundcube.conf

    Pastikan file ini memuat konfigurasi berikut:

    Alias /roundcube /usr/share/roundcube
    
    <Directory /usr/share/roundcube>
       Options +FollowSymLinks
       AllowOverride All
       <IfModule mod_php7.c>
           AddType application/x-httpd-php .php
       </IfModule>
    </Directory>
  2. Aktifkan situs Roundcube dan restart Apache:

    a2ensite roundcube
    systemctl restart apache2

Langkah 4: Uji Instalasi Roundcube

  1. Buka browser dan akses Roundcube melalui URL:

    http://your_server_ip/roundcube
  2. Masukkan kredensial email Anda dan coba login untuk memverifikasi konfigurasi.


13. Konfigurasi PPTP Server di Debian

Konfigurasi PPTP Server di Debian

PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) adalah protokol VPN yang memungkinkan koneksi jaringan privat melalui jaringan publik. Berikut adalah panduan untuk mengonfigurasi PPTP server di Debian.

Bagian 1: Instalasi PPTP Server

Langkah 1: Instal paket PPTP Server

  1. Masuk sebagai root atau gunakan su:

    su
  2. Instal paket pptpd dan ppp:

    apt update
    apt install pptpd ppp

Bagian 2: Konfigurasi PPTP Server

Langkah 1: Konfigurasi pptpd

  1. Edit file konfigurasi utama PPTP di /etc/pptpd.conf:

    nano /etc/pptpd.conf

    Pastikan file ini memiliki pengaturan berikut:

    option /etc/ppp/pptpd-options
    logwtmp
    localip 192.168.1.1
    remoteip 192.168.1.100-200

Langkah 2: Konfigurasi PPP

  1. Edit file opsi PPP di /etc/ppp/pptpd-options:

    nano /etc/ppp/pptpd-options

    Tambahkan atau pastikan pengaturan berikut ada:

    name pptpd
    linkname pptpd
    refuse-pap
    refuse-chap
    refuse-mschap
    require-mschap-v2
    require-mschap
    nobsdcomp
    nodeflate
    noipx
    mtu 1490
    mru 1490
  2. Edit file chap-secrets untuk menambahkan pengguna VPN di /etc/ppp/chap-secrets:

    nano /etc/ppp/chap-secrets

    Tambahkan baris berikut untuk mendefinisikan pengguna VPN dan kata sandi:

    # Secrets for authentication using PAP
    # client    server  secret                  IP addresses
    username    *       password               *

    Gantilah username dan password dengan nama pengguna dan kata sandi yang Anda inginkan.

Langkah 3: Konfigurasi IP Forwarding dan NAT

  1. Aktifkan IP forwarding dengan mengedit /etc/sysctl.conf:

    nano /etc/sysctl.conf

    Temukan baris berikut dan hapus komentar:

    net.ipv4.ip_forward=1
  2. Terapkan perubahan IP forwarding:

    sysctl -p
  3. Atur NAT untuk VPN dengan menambahkan aturan iptables. Buat file skrip konfigurasi iptables di /etc/iptables/rules.v4:

    nano /etc/iptables/rules.v4

    Tambahkan konfigurasi berikut:

    *nat
    :PREROUTING ACCEPT [0:0]
    :INPUT ACCEPT [0:0]
    :OUTPUT ACCEPT [0:0]
    :POSTROUTING ACCEPT [0:0]
    -A POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -o eth0 -j MASQUERADE
    COMMIT

    Gantilah eth0 dengan antarmuka jaringan yang sesuai jika berbeda.

  4. Aktifkan aturan iptables dengan memuat file:

    iptables-restore < /etc/iptables/rules.v4

Langkah 4: Mulai dan Aktifkan PPTP

  1. Mulai layanan PPTP:

    systemctl start pptpd
  2. Aktifkan PPTP agar berjalan otomatis saat boot:

    systemctl enable pptpd
  3. Periksa status layanan PPTP:

    systemctl status pptpd

Bagian 3: Menguji Koneksi PPTP

  1. Konfigurasi klien VPN untuk menghubungkan ke server PPTP menggunakan IP server dan kredensial yang telah Anda atur.

  2. Pastikan koneksi VPN berfungsi dengan memeriksa alamat IP dan akses ke sumber daya di jaringan VPN.


14. Konfigurasi Webmin Server di Debian

Konfigurasi Webmin Server di Debian

Webmin adalah antarmuka berbasis web yang memungkinkan Anda mengelola sistem Debian secara grafis. Berikut adalah panduan untuk menginstal dan mengonfigurasi Webmin di Debian.

Bagian 1: Instalasi Webmin

Langkah 1: Tambahkan Repository Webmin

  1. Masuk sebagai root atau gunakan su:

    su
  2. Tambahkan repository Webmin ke sistem Anda. Pertama, instal paket wget dan gnupg jika belum terinstal:

    apt update
    apt install wget gnupg
  3. Unduh dan tambahkan kunci GPG untuk Webmin:

    wget -qO- https://www.webmin.com/jcameron-key.asc | apt-key add -
  4. Tambahkan repository Webmin ke file sumber APT:

    echo "deb http://download.webmin.com/download/repository sarge contrib" > /etc/apt/sources.list.d/webmin.list

Langkah 2: Instal Webmin

  1. Update daftar paket dan instal Webmin:

    apt update
    apt install webmin
  2. Webmin seharusnya sudah terinstal. Layanan Webmin akan otomatis berjalan dan memulai pada boot.

Bagian 2: Konfigurasi Webmin

Langkah 1: Akses Webmin

  1. Buka browser dan akses Webmin melalui URL berikut:

    https://your_server_ip:10000

    Gantilah your_server_ip dengan alamat IP server Anda.

  2. Jika Anda melihat peringatan sertifikat SSL yang tidak terpercaya, abaikan atau tambahkan pengecualian untuk melanjutkan. Webmin menggunakan sertifikat self-signed secara default, yang mungkin tidak dipercaya oleh browser.

Langkah 2: Login ke Webmin

  1. Login menggunakan kredensial root atau akun dengan hak istimewa administratif.

Langkah 3: Konfigurasi Akses Webmin

  1. Setelah login, Anda dapat mengkonfigurasi Webmin sesuai kebutuhan. Beberapa pengaturan penting meliputi:

  2. Untuk mengakses pengaturan Webmin:

Langkah 4: Konfigurasi Akses Jarak Jauh (Opsional)

  1. Untuk memungkinkan akses dari luar jaringan lokal, pastikan port 10000 (port default Webmin) terbuka di firewall dan router Anda.

  2. Untuk meningkatkan keamanan, pertimbangkan menggunakan VPN atau HTTPS tambahan untuk melindungi akses Webmin dari jaringan publik.

Ringkasan

Dengan mengikuti panduan di atas, Anda akan memiliki Webmin terinstal dan dikonfigurasi di Debian, memungkinkan Anda untuk mengelola server melalui antarmuka berbasis web.


15. Instalasi Website (Wordpress) di Debian

Ini Tugas Akhir

16. Instalasi Ujian Online (Moodle) di Debian

Ini Tugas Akhir